AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

Bukan Puisi Esai

Bukan Puisi Esai
*kepada Denny JA, Bajingan!!!

Ini puisi bukan puisi-esai
bukan karena aku tak mau memberi catatan kaki
atau juga karena ini bukan puisi narasi
bahkan bukan karena aku ingin bikin puisi-skripsi
Namun, karena aku belum mau melampaui
apa yang disebut puisi
dan apa yang disebut esai
Sebab, esai bukan semata perkara catatan kaki

Ini adalah puisi
untuk mengutuk-sumpahi
orang yang mengaku
salah satu dari tiga puluh tiga
sastrawan paling berpengaruh
di negeri Indonesia
sejak awal abad kedua puluh

Pengusaha dia
Banyak uangnya
Konsultan politik pula
Aih... kapitalis sempurna


Denny JA,
Bajingan!!!
Kaubuat lima puisi
Puisi esai kaunamai
Belum juga itu dikritisi
juga belum ada satu dekade kini
kautahbiskan diri...
jadi sastrawan paling berpengaruh di negeri ini

Denny JA,
Bajingan!!!
Kaubayar itu sastrawan-satrawan tua
hingga sudi jadi pelacur
yang menjilat kaupunya pantat
Menjual puisi demi uang sepuluh juta
Menjual sastra demi uang yang kaubawa
Kaupikir estetika bisa diukur dari uangmu?
Kaupikir sastra bisa dinilai dari kapitalmu?

Denny JA,
Bajingan!!!
Jikalau ini adalah keniscayaan,
bahwa kauharus dicatat di dalam sejarah sastra
sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia sastra,
maka dengarkanlah aku!!!
Aku, Padmo Adi, penyair,
Bapa Langit dan Ibu Bumi saksiku
Kupastikan kauakan dicatat di dalam sejarah sastra
sebagai seorang kapitalis bajingan,
yang membeli estetika dengan uang
dan yang telah mengencingi Sastra Indonesia
Kupastikan kauakan dicatat,
sebagai seorang bajingan yang berpengaruh buruk!!!

Hai anak-cucuku...
dengarkan seruanku!
Denny JA,
Bajingan!!!
Anak-cucuku,
ingat-ingatlah ini!
Denny JA,
Bajingan!!!

Bundaran UGM, 26 Oktober 2014
Padmo Adi

Comments