HARAPAN

  HARAPAN Harapan bukanlah keyakinan akan sesuatu di masa depan. Harapan adalah kesaksian, bahwa kita tetap akan bertahan, terus menjalani hidup, menghadapi segala yang hidup berikan, dengan segenap kepercayaan akan gelora cinta yang menggebu... walau hidup hanya berisi duka, lara, dan air mata. Wabah ini telah merenggut nama-nama yang kita kenal dengan baik... mengubah mereka menjadi deretan angka statistik. Perpisahan demi perpisahan... justru mengantarkanku di sini dan kini. Cintaku menanti di balik Lawu. Tunggulah, aku datang bagai gelombang... membawa deru rindu. Corona, kukutuk sumpahi engkau! Aku memang akan mati, tetapi tidak hari ini!!!   13 September 2021 Padmo Adi

Kakek Buyutku Seorang Petani


Kakek Buyutku Seorang Petani

Kakek buyutku seorang petani di desa.
Singorejo namanya.
Anak lelaki semata wayangnya merantau ke kota.
Ngadie nama kecil itu anak lelaki.
Tapi, dia tak lagi bertani.
Dia ingin jadi guru.
Sayang, tak kesampaian.
Dia tetap harus beri makan delapan perut kelaparan!
Tapi, dia tak lagi bertani.
Dia cuma jadi sopir taksi.
Hingga suatu malam, di atas Corona itu dia mati.
Salah satu anak lelakinya kini tinggal di Papua.
Di sana dia jadi guru, sembari berternak dan bertani.
Yusniadi, namanya.
Pamanku dia,
yang mengantarku pergi sekolah di TK.
Pintar menggambar dia, dan berkarya seni.
Aku juga gemar berkarya seni.
Tapi, aku tak lagi tega jadi guru.
Tapi, aku tak lagi mampu bertani.

Surakarta, 3 Juli 2018
Padmo Adi

Comments