PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

MATAHARI PAGI

MATAHARI PAGI

Kukira kau akan datang padaku
membawa senyum dan harapan cemas
tentang seorang lelaki yang tak kunjung mapan
hanya karena impiannya jadi seniman.

Ternyata kaudatang padaku
membawa tangis haru penuh kelegaan
dan di dekapanmu terbaring kehidupan baru
yang menyusu dengan terburu.

Aku belum juga selesai dengan masa silamku.
Masih ada satu dua perkara belum lalu.
Namun, kehidupan harus terus berjalan,
walau impian tinggallah kenangan.

Kau pun berjalan menghampiriku
membawa serta kehidupan baru
lalu duduk di sisi
melihat matahari pagi.

Surakarta Utara, 26 Mei 2017
Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments