KISAH LELAKI DI DALAM KOTAK LIMA INCHI
Suatu hari kelak anak turunku
akan membuka Sarang-Kalong.
Di sana mereka akan bertemu
denganku...
sama seperti ketika aku bertemu
Bapak pada buku hariannya...
sama seperti ketika aku bertemu
Eyang Wareng pada museum Radya Pustaka.
Malang memang nasibku. Aku
diceraikan dari Surakarta, walau aku ingin pulang ke sana, pasca-Salatiga,
pasca-Ayodyakarta. Namun, dengan begitu, Surakarta menjadi jouissance yang hilang... Tanah Suci tempat naungan Fantasi.
...
Maka, kiranya genaplah tulisan
ini:
“Bapak bagi bapak
adalah lelaki sepuh
dalam rumah tua di Kauman.
Bapak bagiku
adalah lelaki yang terbaring
di bawah batu marmer hitam.
Bapak bagi anakku
adalah lelaki
di dalam kotak lima inchi.”
 |
Dokumen pribadi. |
...
Malang memang nasibku.
Namun, jika aku boleh bernegosiasi,
suatu waktu nanti aku harus
mengangsu,
izinkan aku menimba di bawah Ringin
Soekarno lagi.
Malang,
23 Oktober 2019
Padmo
Adi
Comments
Post a Comment