PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

AKU TAK SUDI MENCINTAIMU DENGAN SEDERHANA


AKU TAK SUDI MENCINTAIMU DENGAN SEDERHANA
*kepada Kartika


Aku tak sudi mencintaimu dengan sederhana
sebab aku mencintaimu dengan segenap gelora

Cinta yang tak terucapkan
adalah tangis kekalahan

Aku tak sudi mencintaimu dengan sederhana
sebab aku mencintaimu dengan segenap nyawa

Cinta yang tak tersampaikan
adalah pilu tanpa kemenangan

Aku mencintaimu dengan seluruh gelar Sarjana Sastraku
Aku mencintaimu dengan seluruh gelar Magister Humanioraku

Sebab, mencintai dengan sederhana
hanyalah akal-akalan profesor sastra tua!

Nganjuk, 17 Januari 2020
Padmo Adi

Comments