PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

SEDEKAT TELINGA, SEJAUH RAGA, SEJAUH MATA, SEDEKAT JIWA


SEDEKAT TELINGA, SEJAUH RAGA
SEJAUH MATA, SEDEKAT JIWA


Jaket touring. Dokumen pribadi.

Aku rindu dekap peluk hangatmu.
Kapan lagi kita bisa pergi ke mana bersama siapa seperti dulu?
Wabah ini memisahkanku dari mereka yang kukasihi.
Wabah ini juga membuatku tak lagi bisa menikmati kehangatan perlindunganmu.
Jika hari baik telah tiba, mari kita melaju ke arah matahari terbit;
kita seberangi dua selat itu.
Di sana, kita nikmati semangat muda, seakan kita abadi selamanya.
Namun, sebelum semuanya itu, kita harus tetap berada di sini, hadir sekaligus absen, terhubung sekaligus terputus, bersama sekaligus sendiri... sendiri-sendiri bersama.
Kita memang akan mati, tetapi tidak hari ini.
Kita akan menyintas!
Dan biarlah wabah ini melintas.

Malang, 16 April 2020
Padmo Adi

Comments