MUG YANG KAUDESAIN DENGAN GAMBAR WAJAHKU

MUG YANG KAUDESAIN DENGAN GAMBAR WAJAHKU * kepada @miki_osanai ( 小山内 美喜 )     Lihatlah, Miki... mug yang kaudesain dengan gambar wajahku telah berisi burakku kohi ! Hidup nambah sehari   Apa yang buat orang terus bertahan tetap hidup walau tanpa makna dan nampak sia-sia? Lihat, Shinigami di malam hari terlihat lebih memesona   Bagaimana aku bisa mengajarkan cara berkata ya pada hidup pada semesta raya dengan segenap gairah, tawa, dan air mata, yang disuling jadi aforisma?   Hidup manusia palingan cuma delapan puluh keliling bumi putari matahari selebihnya sunyi hingga tinggal jagad raya menguap sendiri atau koyak-moyak atau balik mampat untuk kemudian mendentum lagi   Kita cukup beruntung boleh mengada pada ruang-waktu lalu berpuisi ada yang menyanyi ada yang menari ada pula melukis sepi tapi jangan mati jangan dulu mati sebelum delapan puluh kali bumi kelilingi matahari atau kala sel-sel

TEMPAT ISTIRAHAT (David Campton) - Padmo Adi & Dewi Puji Lestari

TEMPAT ISTIRAHAT (David Campton)
Padmo Adi & Dewi Puji Lestari



Padmo Adi dan Dewi Puji Lestari melakukan dramatik reading yang disiarkan langsung secara live instagram pada hari Sabtu, 20 Juni 2020, pk 20.00.

Naskah yang dibawakan berjudul Tempat Istirahat, karya David Campton.

Pentas ini merupakan wujud pencarian kemungkinan-kemungkinan baru suatu pentas teater, terutama ketika kita tidak boleh bertemu fisik oleh karena wabah covid-19. Dewi ada di Jawa Timur sementara Padmo Adi ada di Jawa Tengah; pentas bersama meretas jarak kurang-lebih 300km.

Tentu ada kendala basic di sana: sinyal internet di Indonesia yang sungguh sangat petewele... hahaha... . Bisa jadi kami salah pilih hari; kami pentas di Malam Minggu, hari di mana bisa jadi ribuan pasang kekasih sedang dimabuk asmara meluapkan kerinduan mereka lewat internet... fufufu... .

Namun demikian, pentas kali ini membuat kami menyadari akan kemungkinan-kemungkinan pentas tanpa pertemuan fisik. Salah satu kemungkinannya adalah mendaur ulang bentuk drama lawas yang mungkin sudah ditinggalkan: drama radio. Apakah akan hadir drama podcast? Drama youtube? Atau drama instagram? Atau malah drama soundcloud? Kemungkinan itu terbuka lebar.

Yang jelas, teater adalah sesuatu yang dinamis, sebab yang menghidupinya adalah manusia yang selalu menjadi, sama seperti kata Sartre: l'etre-pour-soi... Ada-bagi-dirinya.

Terima kasih kepada Ivan "Tapir" Dhimas dari Malam Sastra Solo (MaSastrO). Terima kasih pula kepada keluarga besar Gesang "Brogess" Yoedhoko. Dan, terima kasih kepada para "hadirin" yang telah menyaksikan pertunjukan kami.

Salam.

Comments