APATI
(Tembakau
Terakhir)
 |
cintailah produk Indonesia |
Tembakau terakhir
aku bakar malam ini
sembari menelusuri
Kasih Tak Sampai Seorang Samurai
Okei
Aku jadi ingat akan engkau,
Temanggung...
tanah di mana tembakau terbaik tumbuh subur
hasil keringat penuh kasih para petani
Aku pun ingat akan malam syahdu
pada tenda-tenda warna-warni
di pinggir sabana Baluran
Di sana motor-motor kami parkir
Iparku menanak nasi
Aku sendiri capai setelah dengan beruk aku kelahi
Mari menyeberang ke Bali, rayu sahabatku
Aku lebih memilih meringkuk di tenda warna biru
Tembakauku habis terbakar
Papirku jadi tak berguna lagi
Aku jadi enggan memikirkan persoalan negeri ini
—absurdnya sudah kelewatan—
sebab ada perkara yang gawatnya lebih konkret dan mendesak
tembakauku habis tak bersisa!
Padahal asbakku masih bau toko
Jadi apa negeri ini tanpa harum wangi tembakau Temanggung?!
Aku tak peduli walau KPK dibubarkan sekalipun,
aku tak ambil pusing jika Papua akhirnya referendum,
aku tak acuh seandainya hutan Kalimantan jadi kebun Sawit,
aku masa bodoh bilapun Jokowi periode dua tak genap lima tahun,
aku takkan pikirkan kala garda satwa bikin warung Sengsu Surakarta tutup
selamanya,
asal ada tembakau Temanggung dan papir, cukuplah.
Singosari, 05 Juni 2021
Om Dapdia
Comments
Post a Comment