TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

KEPADA PEREMPUAN DI SISI

 KEPADA PEREMPUAN DI SISI

 

dua remaja dimabuk asmara

Aku tidak pernah menjanjikan bahwa cuaca selalu cerah, langit selalu biru, matahari selalu bersinar.

Aku tidak pernah menjanjikan jalan selalu aspal, selalu lurus, selalu datar.

Namun, aku dulu berjanji kita akan menjalani ini semua bersama-sama, dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, dalam susah maupun senang... hingga kematian memisahkan.

Jauh sebelum kuucapkan janji itu di depan Altar Tuhan, aku sudah mengucapkannya di hadapan Langit dan Bumi di Kota Terindah di Jawa Tengah.

Terima kasih sudah mencintaiku di saat aku bukan siapa-siapa. Terima kasih sudah menemaniku tatkala aku berada pada titik nadir. Terima kasih sudah menjadi Bintang Timur penunjuk arah dan haluan. Terima kasih atas kepercayaanmu. Terima kasih atas kesetiaanmu.

Cinta adalah sebuah keberanian untuk berkata YA atas ketidakpastian dan ketidak-bermaknaan hidup ini. Cinta adalah sebuah keberanian untuk berkata YA atas tawaran menjalani hidup bersama-sama, walau hidup hanya berisi Tragi-Komedi.

Kasih, aku mencintaimu... dengan segenap Tubuh dan Darahku. Inilah Tubuhku yang kuserahkan bagimu... inilah Darahku yang kucurahkan bagimu... sebagaimana Kurban Anak Domba bagi sahabat-sahabat-Nya.

Malang, 28 April 2021

Padmo Adi

Comments