KISAH PERANTAU DI TANAH YANG ASING

  KISAH PERANTAU DI TANAH YANG ASING   Pada suatu malam Sang Hyang bersabda, “Pergilah ke Timur, ke tanah yang Kujanjikan keluarlah dari kota ayahmu pergilah dari kota kakek moyangmu seperti halnya Isyana boyongan begitulah kamu akan mengenang moyangmu yang di Medang.”   Aku mengiya dalam kedalaman sembah-Hyang, sembari mengenang para leluhur, bapak dan eyang. Leluhurku adalah Sang Tiyang Mardika yang dengan kebebasannya menganggit sastra Jawa . Sementara eyang adalah pasukan Slamet Riyadi, ibunya Tumenggung, ayahnya Lurah! Bapak sendiri adalah pegawai negeri, guru sekolah menengah di utara Jawa Tengah.   Di sinilah aku sekarang, di tanah Wangsa Rajasa Tidak pernah aku sangka, tidak pernah aku minta Apa yang Kaumaui, Dhuh Gusti Pangeran mami ?! Apa yang Kaukehendaki kulakukan di tanah ini?   Belum genap semua terjawab, empat kali bumi kelilingi matahari! Pun baru purna enam purnama, saat aku tetirah di timur Singhasari, oh, aku

SEBUAH BINTANG JATUH DI ATAS MAKAM



SEBUAH BINTANG JATUH DI ATAS MAKAM

*kepada N

 

Sebuah bintang jatuh di atas makam, pusara ayahnya

jadi bunga yang segera layu

remuk

 

dia dihancurkan rayu

menawarkan cinta palsu

oleh yang berseragam

sang idaman mertua

yang seharusnya menjaga

tapi malah justru

memperkosa

melecehkan

menghamili

tanpa persetujuan

dan tanpa pertanggungjawaban

lalu membuatnya membunuh benihnya sendiri

berkali-kali

 

yang melahirkan kebudayaan

dipaksa mengugurkan janinnya

demi kehormatan seseorang berseragam

 

dari atas makam itu

api amarah bergelora

membakar neraka

membakar surga

bumipun berkobar

yang maya membara

 

keadilan diteriakkan

seragam cokelat koyak

jadi warna jingga

di balik rangka baja

 

tapi kisah ini hanya simptom saja

dari suatu kengerian yang terlanjur membanal

 

Jangan hanya menutupi vagina

dengan dalih melindunginya

Lalu menyalah-nyalahkannya ketika terluka.

Tapi justru kita perlu memberadabkan penis-penis yang ereksi!

Agar lebih bisa menghormati mereka yang kelak jadi Ibu... .

 

Beristirahatlah dengan tenang, wahai Bintang yang jatuh di atas makam

Kisahmu akan abadi

jadi legenda yang tak pernah mati

 

Mojokerto, 06 Desember 2021

KalongGedhe


Comments