MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

TEMPAT PENGUNGSIAN

 TEMPAT PENGUNGSIAN

 

Mengikuti perayaan ekaristi secara daring sebab harus bersembunyi dari incaran virus SARS-CoV-2
Foto dokumentasi pribadi

Harus ke mana lagi kita lari menghindari wabah ini?
Pada akhirnya, kita memohon seseorang untuk membiarkan kita memakai rumahnya untuk bersembunyi.

Ke barat kita tak lagi punya tempat.
Di timur kita cuma bisa numpang tidur.

Mari bersembunyi lagi
seperti kelinci yang masuk ke liang
tatkala masa paceklik menghadang
Tetap merawat hidup itu lebih dari cukup

 

13 Agustus 2021

Padmo Adi

Comments