SECAWAN ANGGUR

  SECAWAN ANGGUR Jika sekiranya mungkin biarlah anggur ini lalu daripadaku. Tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak Bapa di surga. Dokumen pribadi. Di sini... di kota ini... aku benar-benar disapih dikastrasi dibiarkan mati-hidup sendiri Tidak ada hangat peluk puk-puk Mama Tidak ada lembut dekap payudara Tidak ada selimur supaya tak lagi berair mata Dijauhkan dari Tanah pusaka tempat moyangku dibumikan Dan kini cuma jadi kerinduan yang kepadanya hasrat mendamba Akan tetapi, keadaan ini justru aku syukuri sebab aku dengan merdeka mengada tanpa perlu alasan yang mengada-ada Aku bebas menciptakan diri bebas mengartikulasikan diri Aku bebas merayakan hidup menari dengan irama degup Memang hidup yang senyatanya ini tragedi belaka Apa makna dari membuka mata pagi-pagi, lalu memejamkannya di waktu malam tiba? Kecerdasan adalah memaknai tragedi sebagai komedi. Lalu kita bisa menertawakan duka yang memang musti kita terima! Menerima Mengakui adalah

TRAH SANG GARUDA

TRAH SANG GARUDA

 

Mahasiswa dan Dosen Modul Nusantara PMM 2 Brawijaya Tahun 2022, Kelompok OSKAB MAYA.
Para mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia.
Berbagai latar belakang suku, budaya, bahasa daerah, dan agama.
Namun, semua sama-sama Indonesia.
Foto dokumen pribadi.


Kita adalah anak-anak Garuda

Yang lahir dari rahim Ibu Pertiwi

Di atas tanah suci Nusantara

Di sanalah kita hidup dan kelak mati

 

Ingatlah bagaimana Sang Garuda

Meruwat dan membebaskan Ibunya

Dari belenggu penjajahan seratus Naga

Dan membawa kemerdekaan jiwa-raga

 

Kita adalah anak-anak Merdeka

Yang percaya Tuhan yang Mahaesa

Dan menjunjung peradaban manusia

Menyatukan kita di atas segala beda

 

Kita adalah anak-anak Merdeka

Kuasa ini dari genggam erat antarwarga

Yang memberi keadilan di antara kita

Di atas segala perbedaan kita satu juga

 

Siapa peduli kamu Konghuchu, Hindhu, atau Buddha?

Siapa peduli kamu Muslim, Protestan, atau Katolik Roma?

Selalu ingatlah bahwa Bhinneka Tunggal Ika!

Dan yakinlah bahwa Tan Hana Dharma Mangwra!

 

Kita adalah anak-anak Garuda

Yang lahir dari rahim Ibu Pertiwi

Di atas tanah suci Nusantara

Di sanalah kita hidup dan kelak mati

 

Denpasar, Sukra Kasih, 19 Mei 2023

Padmo Adi

Comments