TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

PANJI BIRU

 PANJI BIRU

*kepada Didik Panji, guru teaterku 


Didik Panji, teaterawan Surakarta


Panji Biru berkibar

gelora api berkobar

Gelas-gelas kaca ambyar

dan pasar yang terbakar

 

Panji Biru

menuntun anak-anak ayam

jadi ayam jago yang juara

menuntun cemeng-cemeng

jadi kucing anggora idola

menuntun piyik-piyik cilik

jadi garuda bala angkasa

menuntun gogor kudisan

jadi raja rimba nan wibawa

 

Kini Panji tak lagi bersama Biroe

Biroe akan terus jadi biru

tapi Panji Biru akan jadi Biroe Tua

bersama Biroe lain yang telah purna

jadi Biroe Tua

warna Samudera

yang menyimpan tragi-komedi kehidupan

 

Singosari, 17 Januari 2022

Padmo Adi

Comments