LAWU

  LAWU   jauh kenangan jatuh pada batas teduh   17 April 2022 Padmo Adi     LAWU (II)   di kaki Lawu kutemukan cintaku kegairahan remaja abadi hingga tua menjelma kasih mengusap sedih menjelma hormat yang tanpa syarat di kaki Lawu ada perempuanku   01 Mei 2022 Padmo Adi Camping. Dokumen pribadi .

SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

 SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

Seorang anak lelaki mencari menggunakan binokular.
Dokumen pribadi.

Seorang lelaki mencari Tuhan
mengayuh sepeda
menembus malam
Mengapa dua tahun Tuhan diam?

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dia lalu cari Tuhan di gereja,
Dia tengok di masjid dan vihara
Dia coba lihat di klenteng dan pura,
Dia coba dengar pada mimbar khotbah akbar.
Dia ingat, dulu juga pernah cari Tuhan di seminari...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dicarinya Tuhan di angkringan,
Dicarinya Tuhan di perempatan jalan,
pada bangjo
bersama para badut pengamen dan lelaki tua loper koran,
Dicarinya Tuhan di terminal
Dicarinya pada akun-akun anon open BO,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Mungkin Tuhan ada di koperasi,
Mungkin juga ada di kantor bank,
bersabda lewat bunyi kerrrr krek krek krek suara mesin ATM
Mungkin malah ada di kasir swalayan waralaba,
tapi...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Lelaki itu mengayuh sepedanya hingga lelah.
Melewati pertigaan flyover, yang di sana sore tadi ada orang mati terlindas truck.
Mungkin Tuhan sedang mengurus jenazahnya.
Ternyata sudah sepi,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Tidak ada Tuhan malam ini.
Putus asa,
Lelaki itu berseru,
"Aku haus."
Lalu dia pulang.

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Di rumah,
ternyata Tuhan sudah menantinya.
Bawa anggur dan roti hari ini.
Minumlah, dan makanlah.
Inilah Aku.
Tuhan dari mana?
Aku tadi menemanimu bersepeda.

Malang, 21 April 2022
Padmo Adi


Comments