MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

CINTA ADALAH HIDUP YANG DIPECAHAMBYARKAN DAN DIBAGIKAN

 CINTA ADALAH HIDUP YANG DIPECAHAMBYARKAN DAN DIBAGIKAN

*kepada Brigitta dan Ignatius

Hari ini cinta dirayakan dengan gegap gempita
dari lirik-lirik remaja
Kanisius Jalan Sugiyapranata
lalu rindu yang tak pernah dusta
hingga akhirnya ikrar janji setia
di atas Bumi
demikian di hadapan Surga
kata-kata menggema
hingga mengkristal jadi sakramen suci
menyempurnakan dan menguduskan

Selamat atas jalinan kasih
dan janji suci yang terpatri
Bahagia
Selamat sentausa

Wahai mempelai berdua
tantangan sebenarnya dimulai pascamalam ini
dan malam-malam setelahnya
Cinta kalian akan ditantang
oleh perkara-perkara sepele rumah tangga
mulai dari token listrik berdering
gas melon jadi langka
pertalite tak terjangkau harganya

Namun, selalu ingatlah...
janji suci hari ini!
Cinta memang tidak mengenyangkan perut!
Namun, cinta tidak senorak short video tiktok!
Cinta itu nyata, hari ini kalian menyatakannya!
Cinta adalah hidup yang dipecahambyarkan dan dibagikan.
Harus selalu diperbarui hari demi hari!
Memang tidak mudah...
Tapi perjuangannya berharga.

Hiduplah bersama.
Kalian telah jadi kawan sahabat berdua.
Jalani perutusan ini: meninggalkan orangtua dan bersatu daging dengan yang dicinta!

Inilah tubuh yang dibagikan!
Inilah darah yang dicurahkan!
Sama seperti kurban Anak Domba di atas Golgota.

Berbahagialah... mempelai.
Cinta kalian lebih nikmat daripada Anggur Merah yang kuminum semalam!

Ramada, 24 Juli 2022
Padmo Adi

Comments