PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

JIP TUA

JIP TUA

*untuk Cahyo, Vina, dan Argha

 

Yang satu menghuni kaki Merapi.
Yang satunya menghuni kaki Merbabu.
Yang satunya lagi menghuni kaki Arjuna.

Kami memang tidak kencang dan sudah tua.
Namun, kami mampu pergi ke mana saja.
Merayapi tanjakan, menyusuri turunan.
Naik gunung, turun ke lembah.
Terjun ke sungai atau kemping di pantai.

Namun, keinginan kami sederhana:
duduk melingkar bersama
sambil minum susu macan
di bawah Beringin Soekarno,
lalu menyanyi dan baca puisi...
seperti dahulu kala ketika muda.

 

Kami tidak cepat, tapi ke mana saja kami dapat!

20 Mei 2022

Padmo Adi

Comments