TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

PADA PERSIMPANGAN JALAN

 PADA PERSIMPANGAN JALAN

 

Jalan di depan berkabut. Dokumen pribadi.

Kita akan berpisah.

Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu,

mengenalmu,

dan melangkah bersamamu...

hingga nanti pada persimpangan itu.

Kau akan kembali ke asalmu,

sementara aku tetap akan di sini,

berjaga bersama waktu.

Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu.

Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini.

Tapi, apakah nanti akan tiba?

Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan.

Jadi, selamat jalan.

 

Malang, 05 Desember 2022

Padmo Adi

Comments