BULAN KEMERDEKAAN

  BULAN KEMERDEKAAN   麦わらの一味 Dua minggu lalu kita dipanggang matari dengan cinta mengenang kebebasan hormat pada Merah-Putih lambang darah-keringat perjuangan moyang simbol cinta-harapan hidup sejahtera di tanah merdeka, milik kita!   Pada Minggu itu aku saksikan kawan-kawanku berdandan a la pejuang dan pahlawan memainkan kembali kisah perlawanan Lalu bersama bergembira Delapan puluh tahun kita merdeka!   Merdeka? Kamis lalu seorang pemuda tewas dilindas ACAB! Hari ini seorang mahasiswa mati dipersekusi ACAB! Mana Sila Kedua Pancasila?!   Kami bersuara bukan karena benci! Kami hanya ingin Sila Kelima Pancasila terwujud nyata di tanah kita!   Aku tidak akan pernah lagi sudi mengajar Pancasila dan Kewarganegaraan di negeri ini!!!   Biadab-biadab itu adalah monster yang dididik untuk hanya tahu menyiksa, mendera, dan membunuh! Biadab-biadab itu adalah Herder yang dilatih untuk melindungi kepenti...

KEPADA YANG TERKASIH DI HARI SABTU

KEPADA YANG TERKASIH DI HARI SABTU

 

Dokumen Bukit Jalil

Esok akan kubacakan puisi untukmu

Sebelum kau benar-benar meninggalkanku

Kaudatang,

mengganggu tiap Sabtuku

Lalu sebelum waktu berganti baru,

akan pergi begitu saja berlalu!

Sangkamu aku akan baik-baik saja

dan berlagak seakan tak terjadi apa-apa?

Tidak!

Satu-dua puisi perlu kubisikkan pada telingamu

Supaya kau pun selalu  ingat Sabtu-Sabtu kita!

Dan aku bisa merelakanmu... melepasmu...

menjalani takdir dan perutusanmu.

Pergilah... wahai yang terkasih di Hari Sabtu.

 

Malang, 16 Desember 2022

Padmo Adi

Comments