IN MEMORIAM, HADRIANUS DENDA SURANA

IN MEMORIAM, HADRIANUS DENDA SURANA   Bapak dan aku waktu masih kecil Dua puluh tahun yang lalu, hari ini, 29 April 2004, aku tengah asyik latihan teater bersama kawan-kawan teater Biroe di SMA PL St. Yosef, Surakarta, tatkala aku diberitahu bahwa aku sudah dijemput untuk pulang.   Dijemput? Pulang? Aku masih latihan teater!   Ternyata Om Agung yang menjemput. Tumben. Langsung saja aku pamit pada kawan-kawan untuk mengikuti jemputan itu. Pulang. Di sekolah juga ada Om Kokok. Lho, kok yang menjemput sampai dua orang omku segala? Ada hal gawat apa ini?   Dalam perjalanan pulang, Om Agung memboncengkanku naik motor Suzuki tua, yang kami namai Plethuk. Kami terdiam. Tidak bicara. Aku juga tidak curiga.   Beberapa hari yang lalu aku menjenguk bapak di rumah sakit. Bapak akan operasi. Aku diminta membawa pulang buah anggur yang banyak.   "Gawanen mulih." "Lha Bapak?" "Aku wis cukup."   Kubawa pulang buah anggur itu dan kusimpan di

RIDE TO THE ISLAND OF GOD

RIDE TO THE ISLAND OF GOD
 

Music: Diamonds in My Heart, OST Game Chocobo Racing, Sung by Vicki Bell

Akhir Desember 2015 hingga awal Januari 2016 adalah waktu yang takkan aku lupakan. Sebuah perjalanan yang selalu ingin aku ulangi lagi. Solo, Tawangmangu, Magetan, Malang, Singosari, Singaraja, Tamblingan, Alas Gumitir, Gladak Perak, Blitar, lalu tersesat di Alas Gunung Liman, hingga kemudian selamat tembus Trenggalek, kemudian kedinginan di Cemoro Sewu lewat tengah malam, dan akhirnya kembali.

Kawan seperjalanan saya, @alb_eko_ngr, bahkan lebih jauh lagi. Dia start dari Gamping, Jogja. Lalu juga finish di sana.

Pergantian tahun dari 2015 ke 2016 kami lewati di Malang. Saya dan Eko menghabiskan 2015 dengan jajan nasi goreng bersama Mas @threembil (kakak sepupu saya) dan @ph_jonathan (sahabat saya sejak di Novisiat Salatiga). Detik-detik pergantian tahun kami nikmati di kos Jonathan yang sederhana, sembari mendengarkan sharing kawan kosnya tentang Alas Gumitir.

Lalu Singosari; numpang lewat. Aku jatuh cinta pada kota kecil ini sejak pandangan pertama!

Singaraja menjadi destinasi kami. Ada kawan kami dari @seriboedjendela yang berasal dari sana, @arlinggahn. Ternyata dia kawan seorang teaterawan Bali, Bli @wayansumahardika. Mereka menjamu kami di sebuah pasar yang justru ramai ketika malam menjelang.

Jamuan yang ramah setelah aku dan Eko bertualang ke Danau Tamblingan.

Pulang kembali ke Jawa, kami lewat selatan, Alas Gumitir. Jembatan Gladak Perak gagah terlihat. Urban legend-nya sangat horor. Jembatan itu hancur oleh karena erupsi Semeru yang terakhir. Sepertinya sudah direnovasi.

Mampir Blitar, ke rumah seorang kawan teater dari Teater Ingsun PBSI USD, @dewi_pujilestari.

Dalam perjalanan kembali ke barat, kami tersesat di Alas Gunung Liman pas tengah malam! Untunglah kami selamat tembus Trenggalek.

Sampai di Solo setelah hari pagi. Aku finish. Eko masih lanjut lebih dari 60km lagi hingga ke Jogja, ke Gamping.

Entah kapan aku bisa mengulang lagi petualangan itu. Yang jelas, kini aku tinggal di Singosari, kota kecil yang menarik. Jika dulu cuma numpang lewat Jalan Veteran Malang, kini hampir tiap hari aku melewatinya. Jonathan sudah tidak di Malang. Tak terasa... delapan tahun sudah.

Roda kehidupan senantiasa berputar. Mari lanjutkan perjalanan.

Singosari, 02 Januari 2024

Comments