PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

Bukankah Kita Telah Merdeka?

Bukankah Kita Telah Merdeka?

Berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun lalu moyang kita berjuang
Mengangkat bedil, mengangkat kelewang, mengangkat keris, dan pedang
bahkan tak jarang moyang kita memakai tipu muslihat dan diplomasi
demi meraih satu tujuan bersama, yaitu kemerdekaan dan harga diri

Kemudian sejarah pun mencatat...
ada yang menjadi pahlawan
ada pula yang menjadi pengkhianat!
Semuanya telah kita mitoskan

Dan, pada 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta membacakan proklamasi
Jadi, bukankah kita telah merdeka?

Ya... kita telah merdeka.
Itulah mitologi yang kita hidupi kini...
bahwa kita merdeka.
Tapi, sekarang... lalu apa?

15 Agustus 2013

Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments

Post a Comment