Posts

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Akhir dari Kemanusiaan Srintil

Apakah Perempuan adalah Ketiadaan Lelaki?

Perempuan Srintil di dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Merefleksikan Kembali Lembaga Perkawinan Terutama dalam Pandangan Katolik Pascakonsili Vatikan II

Sex and Sexuality

Paradoks Eksistensialisme

What Is Money?

Apa Arti Cinta di Tengah Keniscayaan Ketiadaan?